Bel sekolah udah berbunyi,, dengan buru2 rio masuk ke kelasnya... seperti yang sudah dikira, kelas sangat ribut sekali!!! gg jauh beda sama pasar... hmmp...rio langsung duduk di bangkunya.. saat itu juga, kiki teman sebangkunya berkata, "hei,, ada murid baru loh....." kata dia antusias banget. lalu rio menjawab, "siapa?? cewe cowo???" . dengan mata berbinar kiki menjawab, "cewe!!! waw.... cantik loh...."
dalem hatinya rio gg peduli banget. mau cowok kek, cewek kek.. terserah!!! "ouu... terus knp???" jawabnya enteng...
"aduh... loe ini,,, cewe ini beda banget!!! lo bakal langsung jatuh cinta sama dia!!!" kata kiki semangat banget.
dalam hati rio,, dia menilai kayaknya si kiki udah rada gimana gitu.... pasalnya hampir semua cewe dia bilang cantik, ya... gg mungkin kan cewe ganteng??? tapi,, ini beda banget!!!! pernah suatu ketika saat mereka sedang ngumpul, kiki melihat seorang cewe yang memang cantik. dia ngomng persis seperti yang dia katakan tadi.... langsung saja, dia menghampiri cewe tersebut terus megang tangannya dan langsung minta nomor hape!!!! siapa cewe yang gag marah di gituin, langsung aja tu cewe nampar si kiki.. ternyata, dia belum tobat juga. padahal kejadian itu amat memalukan. punya rasa keinginan yang lebih buat memiliki seorng cewek!!
"akh lo ini terlalu girang. biasa aja kali."
"wah... lo gag asyik... "
pada saat itu, bu dian, wali kelas mereka masuk kelas dan mengumumkan ada murid baru. masuklah murid baru itu. semua anak cowok dikelas itu langsung terhipnotis begitu liat wajahnya yang seperti bayi dan putiiiih banget!
"nah... ayo perkenalkan dirimu" perintah bu dian.
" hai... perkenalkan nama saya sivia, saya pindahan dari surabaya. saya mohon kerja sama dengan kalian ya...." ucapnya lembut.
"sekarang, kamu duduk disamping dea."
pelajaran dimulai seperti biasa, anak-anak terutama cowok kayaknya gag perhatiin pelajaran,, malah sibuk ngeliatin sivia. waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, BEL ISTIRAHAT!!! kontan, seperti segerombolan semut yang baru nemu gula manis anak-anak cowok langsung berhambur ke meja sivia. mereka mulai melontarkan rayuan-rayuan gombalnya.
"kalian apa-apaan sich!!! udah yuk via, kita ke kantin aja" ajak dea.
mereka pun langsung pergi ke kantin diikuti suara riuh anak-anak.
"sekolah ini seru ya... emang setiap ada murid baru kayak gitu ya???" kata siva memulai obrolan.
" yakh.. gitu dech.. bukannya sekolah ini kekurangan cewe cantik, tapi cewek kayak kamu emang jarang."
"akh.. kamu terlalu memuji"
setibanya di kantin, mereka langsung memesan makanan. ternyata kiki dan rio melihat mereka! kiki memaksa rio untuk gabung bersama mereka.
"akh.. lo ini!!! gabung aja sana sendiri!!!"
"wah.. lo gag sohib ya!!! ayolah"
akhirnya mereka pun gabung.
"dea, kenalin dong..." ujar kiki
"lo ini ganggu aja!!! sana pergi" hardik dea.
"udah gapapa,, sini gabung aja"
" hukh... dasar!! emang lo pengawal dia apa!" protes kiki disambut juluran lidah dari dea.
seperti yang sudah ditebak, kiki mulai melakukan aksinya.... sivia sih biasa biasa aja di gituin.. tapi, dia bikin malu yang bawa!!
"ki.... udah dong,, gag malu apa.." bentak rio
"akh lo ini!!! dia nya aja gag protes!!"
"udah!!! kita cabut aja!!" paksa rio sambil menarik lengan kiki.
"dia lucu ya...." sahut sivia.
"siapa?? yang tadi rayu kamu???"
"bukan.. yang 1 lagi"
"rio maksudmu??" kata dea disambut anggukan kepala sivia.
"kamu suka dia ya???" selidik dea
"enggak!!! enak aja.." katanya malu-malu.
"udah gapapa, ngaku aja kali.... banyak koq yang suka dia...." sahut dea disambut pelototan mata sivia yang kayaknya kaget, tapi expresinya jauh dari kesan itu.
saat itu juga, dea menceritakan semuanya tentang rio, siapa itu rio dan kenapa dia bisa disukai para cewek-cewek di sekolah ini.
"ohh.... jadi dia adalah salah 1 aset paling berharga di sekolah ini???"
"ya.. begitulah! dia sering ada cover majalah-majalah remaja gitu . tapi, 1 sifat dia yang bikin cewek-cewek disini pingin langsung bunuh diri"
"apa itu???"
"kalau dia udah gag suka sama 1 cewe itu, tapi cewe itu masih aja deket-deket dia.. rio gag segan-segan untuk menyentak dia. ukh... kamu gag tau sentakan dia kayak apa, kayaknya rasa sakit hatinya gag mungkin ilang dalam 1 minggu.."
mendengar omongan dea, sivia langsung gemeter, yang ada di benaknya membayangkan sentakan rio kayaknya seperti seorang guru sihir yang memarahi muridnya yang sering dia lihat di tv-tv.
bel masuk pun berbunyi lagi, seperti biasa mereka mengikuti pelajaran dengan malas karna udara hari ini memang panas banget. tapi, akhirnya setelah 4 jam pelajaran, bel pulang pun berbunyi dan anak-anak langsung berhamburan keluar kelas.
" hai sivia.... mau pulang bareng???" tawar kiki dengan genit
" gag usah makasih. aku dijemput kok.." balasnya disambut tawa rio yang langsung meledak.
" ahaha.. mampus lo!!! makannya jangan sok deket!!!"
"akh.... diem lo!!!" katanya sambil meninggalkan rio
"wah... lo marah??? mau balik bareng gag?"
"gag... gw mau balik sendiri!!!"
akhirnya rio pun pulang sendiri, dia masih bertanya-tanya apa mungkin si kiki marah beneran?? akh... tapi rio segera menepis rasa penasarannya. gag mungkin banget seorang kiki marah cuma gara-gara hal sepele gini. daripada mikir yang aneh-aneh, rio menyempatkan untuk pergi ke toko buku, ada beberapa buku yang harus dia beli. dan tanpa sadar ternyata di toko tersebut ada sivia!!! nampaknya dia juga sedang mencari beberapa buku. rio ingin menghindar dari dia, tapi terlambat!
"hei.. sedang apa??" tanyanya
dalam hati rio males ngejawab, pertanyaan yang cukup bodoh. dia sedang berada di toko buku, sudah pasti akan membeli buku, gag mungkin beli es krim di tempat kayak gini. tapi, akhirnya dia pun menjawab.
"oh hai, sedang nyari-nyari buku aja" ujarnya sambil menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
" oh gitu... sama.. "
" iia... "
untuk beberapa saat mereka berdiam diri,, entah canggung entah karena gag tau apa yang harus mereka omongin... akhirnya salah 1 dari mereka pun bicara.
"hmm.... kalo gitu aku pulang duluan ya..." kata sivia malu-malu.
"ohh... iia iia. pulang sendiri??" kata-kata itu langsung muncul dari mulut rio tanpa dipikir... malunya setengah mati. ingin rasanya mencabut perkataan yang tadi kalau bisa.
"oohh.. tidak. aku dijemput" sahutnya singkat.
"oh.. kalau gitu, boleh minta nomor hp kamu??" lagi-lagi keluar ucapan yang tanpa proses penyaringan terlebih dahulu.. rio langsung menepuk mulutnya tanda kesal. sivia hanya senyum-senyum.
"oh ini.." katanya sambil menyodorkan selembar kartu nama lengkap dengan alamatnya.
sivia pun pulang duluan dan rio masih bengong dengan kartu nama yang ada di tangannya. baru kali ini dia bisa selembut itu sama cewek, walaupun memang sering tapi rio gag pernah seberani ini sampai-sampai minta nomor hape segala.
"apa mungkin gue suka sama dia??" kata rio dalam hati. tapi dia segera menepis perkataan itu.
"akh... ngomong apa sih gue!!"
akhirnya dia berjalan-jalan mencari buku lagi dan akhirnya menemukan buku yang dia cari. langsung dia segera pulang dan menaiki motornya. ternyata di tengah jalan, dia bertemu seseorang itu lagi!!! ya tuhan.. kenapa mesti dia lagi?? sepertinya mobil sivia mogok dan sivia berusaha mencari taksi tetapi tak ada yang berhenti 1 pun. akhirnya rio menghampiri sivia.
"hai... kenapa??" tanyanya tiba-tiba membuat sivia terkejut sedikit.
"oh.. mobil aku mogok.. mana 10 menit lagi aku ada les bahasa. bisa-bisa telat" ucapnya takut. dengan sifat "hero" nya, rio bersedia mengantar sivia ke tempat les.
"serius?? apa nanti gag ada yang marah??" ucapnya sedikit resah.
"haha.. tenang aja. gue masih jomblo kok" ucapnya enteng.
akhirnya, siviia pun menerima ajakan dari rio, sepanjang perjalanan, gag ada 1 hal pun yang dibicarain. mungkin karena masih malu-malu. tapi, ada 1kejadian yang bikin rio ingin terus menerus bersama sivia.karena sivia merasa rio memgemudikan motornya terlalu cepat dan sivia pun takut terjatuh, dan tanpa sadar atau mungkin juga disadari sivia merangkul perut rio sehingga membuat rio merasa salting untuk sesaat. tapi, rio tidak komen atas hal itu dan sepertinya sivia pun ngga tau atau gag nyadar. setelah hampir 25 menit diperjalanan, akhirnya sampailah di tempat yang dituju. walaupun sivia agak telat sekitar 15menit, tapi gag masalah bagi dia. dan dia mengucapkan terima kasih banyak kepada rio.
Besoknya, di sekolah sivia menghampiri meja rio untuk memberi hadiah karena telah berjasa.
"hai... sorry ganggu. ini ada sesuatu buat kamu??" katanya sambil menyodorkan sepotong kue yang terlihat menggiurkan, rio pun menerimanya dengan bingung. disebelahnya kiki merasa heran juga.
"oh... buat gue?? makasih.."
sivia pun kembali mejanya dan berbincang lagi dengan dea.. rio masih memperhatikan sivia dan tanpa sadar 'makhluk aneh' disebelahnya berusaha mengambl kue itu dari rio tetapi rio keburu sadar akan hal itu.
"eittss... mau ngapain lo hah??" sergahnya sambil meyelamatkan kuenya.
"gue mau dong.. itu kan kue dari sivia. ekh tunggu dulu, kok lo bisa dapet kue ini? gimana caranya, emang emarin lo ngapain ma sivia??" tanyanya bertubi-tubi.
akhirnya dengan males rio menjelaskan kejadian kemarin, kiki pun merasa menyesal kenapa dia tidak ikut rio, seandainya ikut mungkin kue itu ada di tangannya sekarang.
dalam hati pun rio mulai berpikir , kayaknya sulit kalau ternyata dia benar-benar suka ke sivia. pasalnya, sahabat dia sejak masih bayi pun menyukai sivia. siapa lagi kalau bukan si kiki. dia gag mau bikin hati kiki sakit, karena menurut dia kiki adalah seorang sahabat yang sangat sempurna. dia selalu ada disaat rio sedih maupun bahagia. bahkan, ketika rio mempunyai masalah yang sangat berat ketika kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai, rio merasa sedih banget dan gag bisa tidur karena terus-menerus mendengar orang tuanya yang ribut. akhirnya jam 2malam rio menelepon kiki. rio pikir kiki tidak akan mengangkatnya, tapi ternyata dia salah! kiki mengangkat teleponnya walaupun dengan suara yang masih ngantuk dan dia pun bersedia mendengarkan curhatan rio. ternyata, kiki berusaha menenangkan rio dengan kata-kata bijaknya, rio pun merasa heran bagaimana bisa seorang kiki mengeluarkan kata-kata seperti itu. pulang sekolah, kiki mengajak rio menonton film di bioskop, alasannya agar rio melupakan kejadian itu! ternyata, saat dia meneleponnya kiki tidak sedang ngelindur... banyak kejadian lain yang membuat rio merasa senang bertemu kiki. oleh karena itu, dia tidak ingin mengecewakan sahabatnya itu hanya karena masalah cewek. rio pun terdiam untuk sesaat.
"hei... lo kenapa??" ucap kiki mengagetkan rio.
"oh... ngga-ngga. udah.. kita ke kantin yuk,,,"
mereka berdua pun berjalan di koridor kelas, seperti biasa eewek-cewek langsung pada tebar pesona gtu begitu liat rio datang.. tapi, rio gag peduli ma cewek-cewek itu, dia malah asyk bercanda sama si kiki. kantin pun sudah penuh dengan anak-anak yang memegang baki kosong. nunggu dapet giliran, yakh... expresi mereka gag jauh beda sama orang yang udah kelaparan. pada saat itu ada seorang cewek yang menawarkan barisannya yang emang udah rada depan kepada rio, tapi rio langsung pergi gitu aja tanpa menjawab pertanyaan cewek itu. sadis gag sih??
"yo... lo ini jadi cowok tega amet ama cewek!!! jawab kek pertanyaan dia baik-baik!" omel kiki
"akh.... lo peduli amet, kasian ke dianya juga kan, udah capek-capek ngantri malah dikasih ke gue, emang gue gag bisa ngantri apa!!!" ujarnya kesal. kiki langsung diem ngedenger jawaban rio, anak ini kalau udah di omelin pasti langsung gerutu yang kadang bikin sakit hati banget.. jadi, kiki lebih milih diem aja.
akhirnya mereka kebagian juga buat mesen makanan, mereka pun pesen apa yang mereka mau. (ya iyalah).
ternyata tempat duduk semua kosong, ada sih 2 bangku kosong tapi penghuni 2 orang lagi dea dan sivia! rio ogah untuk gabung ma mereka tapi kiki tetap maksa, ya udah akhirnya mereka pun gabung.. ke 4 makhluk ini kayaknya udah rada akrab,, soalnya sekarang mereka udah mengenal 1 sama lain,, jadi rada klop gitu. apalagi,, rio dan sivia seperti sudah kayak adik kakak aja saking akrabnya. saat dea menyebut mereka kayak orang pacaran, kiki langsung cemberut aja.
saat malam minggu, entah ada angin apa rio berasa ingin menembak sivia!! dia seperti lupa kepada kiki yang sama-sama menyukai sivia.. rasanya rio pinging cepat-cepat menembak sivia. akhirnya, rio pun benar-benar memberanikan diri untuk menembak sivia.
"hai.. malem.." ketiknya cepat melalui sms.
sekitar 3menit kemudian sivia pun membalas sms rio..
"malam, ada apa??"
dzig!! rio pun makin deg-degan.. dia pikir panjang, mulai apa yang harus dilakukannya kalau ternyata dia ditolak. mulai dari akan pindah sekolah, sampe terjun dari lantai atas ke bawah...
"gue mau ngomong ma lo..."
"ngomong apa??"
"lo.... mau jadi pacar gue gag?"
to be continue... :D
READMORE....!!